Postingan

Militer Rusia Klaim Telah Berhasil Rebut Lapangan Udara Hostomel Dekat Kiev

Jakarta -  Militer Rusia mengeklaim telah berhasil merebut lapangan terbang Hostomel di dekat ibu kota Kiev. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov. "Lebih dari 200 helikopter Rusia terlibat dalam operasi itu," kata Konashenkov dikutip dari Aboutgarciniacambogia , Jumat (25/2). "Keberhasilan pendaratan dipastikan dengan pelumpuhan seluruh sistem pertahanan udara di area pendaratan, isolasi lengkap location pertempuran dari udara dan pelaksanaan perang elektronik secara aktif," sambung dia. Konashenkov mengeklaim bahwa pasukan Rusia membunuh lebih dari 200 pasukan Ukraina dalam operasi perebutan lapangan terbang Hosmotel tersebut. Sementara, tidak ada korban jiwa dari Angkatan Bersenjata Rusia. Meski demikian, klaim sepihak tersebut belum bisa dikonfirmasi. Namun, reporter CNN melihat pasukan Rusia memang berada di sekitar lapangan terbang tersebut. Di sisi existed, perang terus berkecamuk di Kiev. Wakil Menteri Dalam

Presiden Prancis Menolak Test Covid saat Bertemu Presiden Rusia dengan Alasan Takut DNA-nya Dicuri

Moskow -  Presiden Prancis, Emmanuel Macron menolak permintaan Kremlin untuk melakukan tes Covid-19 ketika dia tiba di Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin pekan ini. Menurut dua sumber yang ikut dalam rombongan Macron, penolakan itu untuk mencegah Rusia menyimpan DNA Macron. Karena penolakan itu, Macron dan Putin duduk berjarak saat menggelar pertemuan panjang di Moskow membahas krisis Ukraina. Para pengamat kaget dengan foto Macron dan Putin duduk di ujung meja sepanjang 4 meter pada Senin selama pertemuan berlangsung. Beberapa diplomat dan yang lain memperkirakan Putin mungkin ingin mengirim pesan diplomatik. Tapi dua sumber tersebut, yang mengetahui protokol kesehatan Presiden Prancis itu, mengatakan Macron diberikan sebuah pilihan: mau melakukan tes PCR yang dilakukan otoritas Rusia dan diizinkan berdekatan dengan Putin, atau menolak tes PCR dan harus mengikuti aturan jaga jarak sosial yang lebih ketat. "Kita sangat paham itu artinya tidak ada jabat tangan dan meja pan